Menghindari makan untuk menyingkirkan penyakit bukanlah hal baru. Kelaparan pada hari-hari tertentu dilakukan di banyak agama di dunia dan tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan. Dalam situasi tertentu, bahkan dokter menyarankan puasa atau enema, karena prosedur seperti itu secara efektif membersihkan usus. Apakah kelaparan bermanfaat bagi semua orang? Berapa lama tubuh pemakan lapar bertahan?
Anda tidak dapat memberikan jawaban yang tidak ambigu, karena semuanya tergantung pada kondisi kesehatan setiap manusia. Namun, ada aturan umum yang akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.
Mogok makan yang sebenarnya adalah menahan diri dari makan makanan apa pun kecuali air atau teh herbal. Ada juga versi puasa yang lebih lembut, di mana ia diizinkan untuk minum jus buah, koktail atau produk-produk halus lainnya. Dengan cara ini, puasa yang dimodifikasi juga membersihkan usus, tetapi efektivitasnya jauh lebih kecil daripada mogok makan penuh.
Ketika memutuskan untuk memulai dengan cepat, baik pos yang nyata maupun yang dimodifikasi yang berlangsung lebih dari 3 hari, ingatlah untuk memberikan diri Anda perawatan medis yang berkualitas. Selama berpuasa, Anda bisa mengalami berbagai gejala, mulai dari sakit kepala ringan hingga lesu. Ini adalah reaksi normal tubuh, yang seharusnya tidak menjadi sumber keprihatinan. Dalam hal keluhan yang lebih serius, keputusan untuk melanjutkan puasa harus diserahkan kepada orang yang memberikan perawatan medis.
Di antara banyak tips membersihkan usus, Anda dapat menemukan informasi tentang penggunaan laksatif atau minum air garam. Ini untuk menstimulasi usus menjadi kosong dan sangat efektif. Namun, metode ini tidak aman untuk semua orang. Semua diuretik dan laksatif menghapus dari kalium tubuh dan kalsium, kekurangan yang dapat mengancam jiwa. Dalam kasus sembelit sesekali, pencahar ringan atau enema dapat membantu memulai pembersihan usus besar, tetapi tidak satu pun dari mereka harus digunakan untuk waktu yang lama.
Ada juga bentuk-bentuk puasa yang lebih ringan, yang jika digunakan secara sistematis, kemudian memberikan hasil yang sangat baik. Misalnya, untuk membiarkan usus beristirahat dan memulai detoksifikasi, Anda dapat kelaparan selama satu hari setiap minggu atau tidak makan setiap hari selama 10-12 jam (dari jam 6 sore hingga 6 pagi).